March 4, 2011

Sore yang Indah

On February 24, 2011

Kududuk dan bersandar di bawah teduhnya pohon yang riangnya disinari oleh secerca cahaya matahari. Kulihat awan yang berarak dan berlari karena tiupan angin yang membawanya ke tempat lain yang indah. Meredam segelintir kegundahan yang menyelimuti untuk mengikat hati ini. Angin itu merangkai nada serta membisikkanku untuk selalu berusaha melupakan semua cerita yang telah menggoreskan sedikit luka yang perih di hati ini. Fikiran ini tetap berjalan yang tak terarah karena semua terlihat buram untuk sedikit melihat arah yang telah terharap. Seketika burungpun singgah di dahan pohon ini untuk menemaniku.  Kicauan dan kibaran sayapnya membuat hati berkata-kata untuk terus mengharapkan setianya dengan kehadirannya itu. Bibir ini tetap bungkam dan membisu karena tak tahu apa yang ingin dilontarkan terhadapnya dan matapun terlihat kosong untuk dapat melihat disekitarnya serta tubuh tak tergerak sedikitpun untuk memalingkan kearah yang harusnya terubah. Sungguh aneh ketika angin dan cahaya menghantarkan pesannya oleh hati lain yang terfikir sudah beku oleh hati yang sudah berpaling. Sedikit menghiraukan namun sedikit pula rasa penasaran yang terbangun olehnya. Kurubah sedikit arah fikiran untuk membuka dan melihat pesannya itu. Hati dan tubuhpun seketika bergerak untuk bisa memecah dan menghancurkan segala kegundahan yang telah masuk ke relung hati ini. Kehidupan itu pun membuka fikiran ini yang belajar untuk selalu tersenyum dan menahan sedikit tangisan yang mungkin saja keluar. Kurubah arah tujuan hidup ini ketempat yang seharusnya hati riang berkumpul untuk selalu membantu melawan segala kekecewaan yang membuat hati dan tubuh ini menjadi remuk dan hancur. Kuingin tempat itu menjadi rumah yang selalu kutempati selamanya karena kecemasan dan kekecewaan tak akan sanggup untuk singgah. Cahaya matahari itu pun segera terubah warnanya menjadi segenap keceriaan yang selalu menyinari dan menyentuh tubuh dan hati ini, serta membakar sehelai kertas yang telah menodai cerita indah hidup yang harusnya kurasakan untuk selamanya. Pohon, rumput dan burung pun seketika menari untuk membuat hati ini selalu tersenyum untuk dapat berjalan mengitari dunia ini dengan waktu yang tetap berjalan apa adanya. Sungguh terasa bahagia yang tenang untuk menikmati perasaan yang telah terubah. Terima kasih kata yang selalu terucap untuknya.

No comments:

Post a Comment