On August 11, 2011
Ketika kita kecewa karena tidak memperoleh apa yang kita harapkan
mungkin terasa seperti menginginkan rujak yang pedes tapi malah dapet
yang basi *sigh*, terimalah dengan hati yang ikhlas dan lapang yang
seluas langit diangkasa serta bergembiralah karena tuhan sedang
merencanakan sesuatu yang jauh lebih baik untuk kita *kita..?? iya,,
lo, gue dan semuanya*. Tak perlu terlalu mengkhawatirkan semua itu
*anggap semuanya santai seperti dipantai sambil melambai-lambai*.
Memang kita seringkali memikirkan cerita masa lalu yang mungkin suram
bagaikan ayam yang memiliki taring atau masa depan yang dapat membuat
kita cemas karena perut yang mules disaat perjalanan memasuki tempat
yang seram, dan jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang
yang setelah dicek dompet kosong melompong tak berisikan apapun. Ketika
pikiran kita terkurung didalam batok kelapa dengan apa yang terjadi
sekarang atau belum terjadi cobalah untuk berfikir positif bahwa masa
yang sedang kita hadapi dapat kita kontrol walaupun tidak sepenuhnya.
Jika kita terlalu berfikir negatif apalagi ga pernah mikir, maka tanpa
disadari hal-hal negatif juga akan menimpa kita yang nantinya hanya
akan membuat kita lebih sakit pinggang, kepala, hati atau mungkin sakit
jiwa. Perasaan negatif memang muncul dari rasa takut yang keluar dari
kita sendiri. Karena rasa takut merupakan bagian dari hidup, tapi di
dalam hidup ini kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut
itu menghancurkan kita menjadi abu dan debu. Cobalah untuk merubah
semuanya dengan cara berfikir positif, percayalah dengan diri sendiri
untuk bisa melawan semua masalah yang sedang kita hadapi untuk bisa
lebih maju *yang pastinya bukan maju kebelakang yah*. Memang tidak
mudah untuk mengubah pola pikir kita sendiri, tapi usahanya akan
sebanding dengan hasil yang kita dapat. Sesuai dengan pepatah bijak
yang mudah-mudahan selalu taat pajak mengatakan "apa yang kita tanam,
itu pun yang akan kita tuai nantinya". Terimalah apa yang telah
terjadi, petik sekuntum hikmah dan segontai pelajaran dari hal itu
*tsahhh,, benerin dasi ahh..*. dan berhentilah merasa menyesal karena
ga nemu duit dijalan atau mengeluh karena diejek ga bisa nemu duit
dijalan, karena akan menghabiskan waktu dan energi yang terbuang
percuma.
Kita tidak dapat memaksa seseorang untuk dapat
menghormati dan mencintai kita. Yang dapat kita perbuat adalah berusaha
memantaskan diri untuk bisa dihormati dan dicintai. Selebihnya orang
itu akan menilai diri kita sendiri, karena ukuran cinta adalah saat
kita mencintai tanpa batas. *Maaf kalo mendadak mau muntah ngebaca kata
itu*
So... Tetap Semangat *iket tali di kepala*
Jaga
Hati, Jaga Iman, Jaga Diri dan jagain yang harus dijaga dari sesuatu
yang udah ga bisa dijagain oleh penjaganya. *Tolong jangan toyor saya
dengan martil*
No comments:
Post a Comment