On October 14, 2011
Setiap manusia pasti ingin hidupnya terus meningkat entah dari segi
pemikiran, iman, status jabatan dan pastinya Materi yang akan digunakan
untuk menjalani hidup ini. Khususnya bagiku yang langsung menginjakkan
kaki ke dunia pekerjaan seusai menyelesaikan bangku sekolah menengah
berfikir untuk melanjutkan ke perguruan tinggi karena merasa ijasah
yang nantinya akan didapat akan sangat membantu untuk masuk ke
perusahaan yang lebih bonafit, minimal bisa nyaman untuk mempertahankan
dan meningkatkan hidup yang nantinya akan terasa berat, apalagi di
indonesia ini selalu melihat dari ijasah yang telah dimiliki dan agak
mengesampingkan Experience yang telah didapat oleh sumber daya manusia
itu sendiri entah itu untuk masuk perusahaan atau untuk menaikkan
jabatan. Akupun memutuskan untuk masuk ke perguruan tinggi yang bisa
untuk tidak terlalu mengganggu pekerjaan (walaupun waktu itu pekerjaan
ku tak menentu), setidaknya bisa lah untuk menjalankan keduanya.
dapatlah
kampus yang sesuai dengan backgroundku (teknik Telekomunikasi) yang
baru membuka untuk kelas karyawan sabtu-minggu dengan akreditasi "A"
(hehe,,,lumayan..sok bangga) yang tempatnya di bilangan jakarta selatan
ujung (karena bener-bener jauh dari mana-mana). Aku pun daftar bersama
dengan temanku yang beda perusahaan sebut saja "jin", lalu kuajak pula
"Bagong" yang kita bertiga sama-sama satu angkatan dan jurusan
"transmisi" waktu di sekolah menengah, tapi si "bagong" ini satu
perusahaan denganku mulai dari yang pertama dan yang kedua ini. Kita
selalu bertiga (maklum, dapet suasana baru dan masih penjajakan dengan
yang lainnya,,hihi). Ternyata kita bertemu dengan teman satu sekolah
menengah namun beda angkatan, mulai dari "Bos" dia kakak kelas,
"tukul,Reva dan pram" mereka adek kelas kita tapi jurusannya
"switching" (maap ye ini jurusannye susah untuk di sensor,,hihi).
karena mantan satu almamater kita pun selalu bareng kemana-mana mulai
dari makan bareng, shalat bareng sampe belajar bareng (belajar???,,,
gak banget dah,,haha). kelebihan kita bertiga (gue, jin n bagong)
adalah berani untuk mengekspresikan diri dan menggoyang kampus (berani
males dan takut rajin..=)) ). karena waktu itu kampus seperti sebuah
kampung yang berada dipegunungan yang hanya ditemani danau yang sunyi,
binatang yang beraneka ragam dan suasana terus mencekam,,haha.. makanya
kita berani meluapkan semua suasana hati yang ada di benak yang paling
dalam, padahal sebenernya ini kita pemalu (malu-maluin),hihi.
gak
tau kenapa setiap mata kuliah yang diikutin, kita tuh ga pernah dapet
feelnya, jadi tuh bawaaannya mau keluar kelas dan ngerumpi ga jelas
diluar nantinya (ciri-ciri orang pemalas). Tapi kalau ada test/ujian
kita ga pernah absen untuk hadir di kelas itu, karena punya prinsip "
proses tuh ga penting, yang penting Hasil" (tambah keliatan kan ciri
orang ga berguna). waktu terus berjalan si "tukul" pun ikut terpengaruh
oleh setan-setan yang terus menyelimuti dia dan akhirnya dia pun
bergabung dan kita membentuk group "The Rainbow" (haha,,, lw kira mw
jadi entertainment). Mungkin karena yang lain pada iri karena
orang-orang pemalas dan gak berguna ini bisa mendapatkan nilai yang ga
sesuai dengan usaha (padahal kita selalu usaha, walupun usaha motokopi
diperkecil atau membuat ringkasan kecil di kertas kecil,tapi kan ada
usaha dan seninya waktu ujian.hihi), jadi kita agak sedikit
terpinggirkan tapi menjadi obat ceria untuk mereka karena kita baru
sadar sekarang kalo mereka seperti lagi menonton wayang orang waktu
kita sedang ngerumpi untuk membicarakan semua hal yang terlihat di
depan mata kami. sampai-sampai dari lubuk hati yang paling dalam dan
tercurahkan di bibir kita kalau "Mencari kelompok lebih sulit daripada
mencari pekerjaan di jakarta" (maklum si dosen selalu ngasih kelompok
menurut absen), karena kita berempat urutan absennya terlalu jauh jadi
berasa tambah susah aja untuk hidup...haha.. tapi kita punya kelebihan
tersendiri (muka melas dan sok pinter) jadi terkadang mereka itu merasa
iba dan terperanga atas omong kosong yang kita keluarkan,,=))..
Walaupun
kita sadar orang-orang pemalas dan sampah dari kampus tapi terkadang
sadar akan semua itu (sadarnya kalau mau ujian). teringat waktu kita
ingin menyusun proposal skripsi, benar-benar ngerasa jadi orang yang
benar. sampai-sampai kerjaan di kantor ga fokus (emang ga pernah) demi
menyelesaikan semua itu, Jarak yang jauh tetap ditempuh untuk nyetak
proposal di kantor si "bos" (tetep maunya ngirit) dan akhirnya sampai
matahari kabur dan bulanpun enggan keluar, kita selesai untuk
mempresentasikan hasil buah karya kita itu dan diijinkan untuk terus
meneruskan ke tahap penyusunan skripsi (padahal isinya ga berbobot,
yang penting lulus dulu, masalah ngerombak mah belakangan). dan saat
ini hanya 2 orang yang telah dinyatakan lulus (si Reva dan bos) kita
pun masih stuck dan agak buntu untuk ngelanjutinnya.
Setahun
lebih kita stuck untuk menyelesaikan skripsi, dan minggu kemarin
seperti ada syaitan yang merasuki tubuh kita. entah dari mana asalnya,
yang pasti kita berniat untuk melanjutkan skripsi itu (tapi kayanya
hanya niat sesaat dan nantinya akan lupa). Ternyata berat banget yah
kalo udah sampai tahap akhir (skripsi), rasanya seperti makan bayam
peke beling, bener-bener berat. mana lagi sekarang ini hidup makin
berat (sedikit curhat) dengan dunia telekomunikasi yang sekarang
digeluti makin gak jelas dan untuk meraup pendapatan yang
sebesar-besarnya adalah "OVERSEAS". tapi kalau langsung berangkat, maka
kita lupa lagi untuk menyelesaikan skripsi yang mana proposal kemarin
sudah dijadikan bungkus nasi uduk dan sekarang bener-bener haru merubah
dan mengajukan proposal yang baru. tapi dengan niat yang tangguh, kita
berdoa dan tawakal aja. semua masalah akan selalu bisa untuk
diselesaikan (sok iye)...
- SEMANGAT- *Berharap bukan semangat sesaat ataupun sesat*
No comments:
Post a Comment