November 11, 2010

Mengenangmu dalam Mimpi


On February 4, 2010


Malam ini terasa indah, ketika melihat wajahmu di angan ini.
Tak mungkin untuk bertemu di alam nyata, karena mungkin tak akan bisa.
Senyummu yang kecil, membuat rasa ini semakin tenang.
Diiringi irama yang dinyanyikan oleh angin untuk menemaniku di malam ini.
Ingin rasanya malam tak akan tergantikan oleh siangnya hari.
Karena ingin terus melihat wajah dan senyummu yang tertuju padaku.
Teringat akan kenangan yang indah dan tak akan terlupakan, disaat kita terus bersama sepanjang hari.
Saat kugenggam tanganmu, bunga-bungapun tersenyum melihatnya.
Malu rasanya melihat mereka menyerukan dengan ditemani siulan angin.
Tapi hati ini bahagia karena semua terasa indah.
Memang sekarang tak akan kunikmati lagi saat-saat indah itu, kerena engkau telah pergi untuk meninggalkanku.
Terasa penat nafas ini ketika merasakan perihnya hati ini.
Mungkin semuanya belum berakhir dan mungkin semua bisa berubah sesuai dengan apa yang telah diharapkan oleh hati ini.
Fikiran terus berjalan menanti saat yang telah diharap datang.
Mencari jalan disaat kegelapan menyelimuti malam yang dulu terasa terang.
Tak ingin merubah semuanya dengan hati satu yang sakit.
Berharap semuanya akan indah nan ceria disaat takdir datang dengan membawa satu keputusan.
Susah memang untuk merubahnya dengan jeratan paksa, tak akan mungkin semuanya akan baik-baik saja.
Akan ada hati yang tersakiti walaupun tak akan terlihat oleh mata yang tertuju.
Mungkin bodoh rasanya bila meninggalkan begitu saja tanpa membawa hasil yang mungkin belum terlontarkan oleh takdir.
Semua pasti akan bahagia jika berharap diujung jalan itu akan ada jalan terang keceriaan.
Semua akan bersama dan berkumpul sambil tertawa ceria melihat kenangan yang sudah terlewati.
Mungkin dalam khayalan ini berharap semuanya akan berjalan dengan arahnya masing-masing.
Saat berteduh dilembah kehidupan yang dengan semangatnya terus berjalan dan berputar mengelilingi berjuta harapan, terasa damai dan tentram jika teringat pada senyuman yang selalu menemani hati ini.
Mencari dan terus mencari jati diri ini.
Terus bertemu dan meninggalkan tempat yang telah terlewati.
Sempat terfikir oleh hati ini ketika 2 hati menjadi satu dan dikelilingi oleh kebahagiaan.
Selalu saling mengisi dalam kekurangan, bersatu untuk mengarah arus.
Mungkin itu hal yang akan sia-sia dan harus terbuang oleh sampah yang tak mungkin diharapkan oleh siapapun, tapi harapan akan selalu ada ketika orang melupakan.
Didalam hati yang terlihat remang, terbentang angan yang luas.
Sampai engkau manjadi dia, dia menjadi mereka, hingga sampai menjadi lainnya.
Semua pasti berubah, mengikuti arah yang datang beramai hingga pada akhirnya menjadi hilang tertelan gelap. 

No comments:

Post a Comment