On October 18, 2010
Terlalu banyak kenangan yang telah kita ukir, teringat ketika pertama kali kita bersama untuk melihat dan mendengar deburan ombak di pantai itu. Kau membisikkan suara cinta yang perlahan merasuk ke relung ini. Kita menceritakan semua hal tentang kehidupan yang terasa sangat indah dan damai. Sampai hati ini terlena untuk dapat selalu merasakannya. Kau terus berjalan mengitari hati dan fikiran ini seakan ingin mengikatku agar selalu bersama. Melanjutkan perjalanan yang sangat kita nikmati untuk dirasakannya. Ketika kau genggam tangan ini seketika cinta menyelimuti tubuh yang sungguh-sungguh hanya terasa sebuah kebahagiaan yang sulit kuungkapkan. Kau terus meyakini hati ini dengan mulut manismu itu sampai aku yakin untuk selalu bersama denganmu selamanya. Kita membawa dan mengikat cinta ini dengan sebuah janji untuk menjadikannya sebuah kedamaian yang akan kita rasakan selamanya. Kita terus berjalan bersama walau banyak arah yang selalu berusaha untuk memisahkan kita, walaupun hati ini goyah tapi kau membantuku untuk menegarkannya. Kau memeluk dan membawaku terbang dengan sayap cinta yang telah kita ukir.ternyata semakin tinggi kau membawaku terbang, semakin sulit juga untuk melawan semua rintangan yang kita hadapi. Tapi kau semakin kuat pula untuk mengikat tubuhku.
Sesampainya pada sebuah keyakinan yang telah ku ukir, kau membuat semuanya berubah seakan kau ingin meninggalkanku. Walau kau terus berusaha untuk tetap mengalirkan cintamu itu tapi hati ini seakan terhenti ketika terdengar suaramu menyerukan pada hati yang lain. Bodohkah diri ini yang sulit sekali berjalan tanpanya, walau ku tak pernah melihatmu bersama yang lain. Mungkin hanya perasaan yang selalu buruk untuk dirasakan. Tapi hati ini terus merasa gundah untuk selalu memikirkannya. Ku tak kuasa menahannya, ingin sekali berteriak dan berlari menjauh dari cintanya tapi sulit sekali untuk kulakukan. Selalu berfikir dan terus berfikir tentang kisah kita selanjutnya, sampai pada saatnya ku menemukan suasana yang merasa pantas untuk meninggalkannya karena ku tak ingin terus merasakan pahitnya darah cinta yang telah kau goreskan. Kau merasa semua itu hal biasa dan tak pernah melakukan itu semua, tapi hati ini terus merasa teriris dengan semua sikapmu yang tak pernah bisa untuk membalikkannya. saat kumerasa yakin untuk meninggalkan dan melupakan semua kenangan yang telah kita tulis bersama, kau menolak itu semua dan memintaku untuk tetap bersamamu. Walau hati ini memang terasa berat tapi hati ini tak kuasa dengan ajakanmu. Ku memilih untuk mencoba dan memberimu kesempatan dengan sebuah janji. Tapi hati ini mulai tak ingin untuk terlalu memperdulikan itu semua.
Aku hanya ingin hidup bahagia tanpa ada luka yang akan kau perbuat nantinya. Terserah kau ingin melakukannya lagi atau tidak, yang pasti ketika kau melanggar janji terakhirmu kuingin untuk benar-benar melupakan semuanya. Walau nantinya ku bisa melupakanmu tapi ku berterima kasih dengan cintamu. Kuharap yang kau berikan itu tulus dari hatimu.
No comments:
Post a Comment